Cara Menghitung Persediaan Akhir dengan Metode Periodik Fifo dan Lifo
Cara menghitung persediaan akhir dengan metode periodik fifo dan lifo akan memperkenalkan bagaimana sistem perhitungan beban pokok penjualan. Contoh perhitungan harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur dapat mempergunakan sistem perpetual atau periode baik fifo, lifo, average dan metode ritel.
Contoh kartu persediaan metode lifo dan fifo untuk retur pembelian dan potongan harga akan menentukan jumlah yang diakui sebagai beban untuk memperoleh penghasilan. Bagaimana pencatatan untuk persediaan awal dan akhir dapat dijadikan dasar dalam pembuatan laporan laba rugi setelah adanya jurnal penyesuaian akhir periode.
Contoh soal sistem perhitungan persediaan akhir metode fifo dan average menjadi metode yang diperkenankan untuk dipergunakan. Menghitung persediaan akhir dengan metode periodik akan mempermudah proses akuntansi sebab perusahaan hanya melakukan stock opname pada akhir periode untuk diketahui jumlah persediaannya.
Contoh Soal Persediaan Metode Perpetual dan Periodik
Contoh soal persediaan metode perpetual dan periodik memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam pengakuan adanya nilai persediaan akhir. Kartu persediaan fifo dan average dapat dijadikan dasar memperkirakan jumlah persediaan akhir yang dimiliki perusahaan sebelum melakukan stock opname.
Contoh soal persediaan metode periodik dan perpetual dapat dijadikan pedoman bagi perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang untuk menentukan harga pokok penjualan. Laporan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur berguna untuk dibandingkan dengan pendapatan yang diterima pada periode yang sama.
Contoh soal dan jawaban metode perpetual dan periodik terjadi pada PT Masraffi yang melakukan transaksi penjualan barang jadi. Penjualan yang memiliki tingkat pengembalian barang tinggi dimana perusahaan dapat melakukan pencadangan atas transaksi guna menghindari adanya retur yang mengakibatkan berubahnya pajak pertambahan nilainya. Adapun transaksi penjualan dan pembelian bulan desember yaitu:
Tanggal | Pembelian | Penjualan | Jumlah Persediaan | |
01/12/2020 | 1.000 @5.000 | |||
07/12/2020 | 100 Unit | @5.500 | 900 Unit | |
19/12/2020 | 1200 Unit | |||
31/12/2020 | 250 Unit | @5.230 | 1350 Unit |
Baca Juga: Pemeriksaan Terhadap Pendapatan dan Beban Tahun Berjalan
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Pada Perusahaan Manufaktur
Cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan manufatur dapat membedakan antara persediaan barang baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Perusahaan yang menggunakan metode periodik diharuskan dapat melakukan stock opname untuk mengetahui jumlah persediaan barang dagang akhir.
Cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur dapat dilakukan agar jumlah pendapatan dapat dibandingkan jumlah beban pada periode yang sama. Pembelian bersih adalah pembelian yang diakui setelah adanya retur dan potongan harga pada akhir periode.
Contoh perhitungan harga pokok penjualan dengan metode periodik fifo pada perusahaan manufaktur akan menghasilkan informasi yang benar tentang nilai akhir persediaan. Menghitung persediaan akhir dengan metode periodik sebagai berikut:
Tanggal | Pembelian | Total Biaya | |
01 Desember 2020 | Rp 5.000.000 | ||
07 Desember 2020 | 100 Unit | @5.500 | Rp 550.000 |
31 Desember 2020 | 250 Unit | @5.230 | Rp 1.307.500 |
Barang Tersedia Untuk Dijual | Rp 6.857.500 | ||
Persedian Akhir (Stock Opname) | Rp (2.357.500) | ||
Beban Pokok Penjualan | Rp 4.500.000 |
Baca Juga: Contoh Soal Dividen Saham, Dividen Likuidasi dan Dividen Tunai
Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan Pada Perusahaan Manufaktur
Contoh laporan harga pokok penjualan pada perusahan manufaktur akan melibatkan adanya nilai persediaan akhir dan persediaan awal periode. Barang tersedia untuk dijual adalah jumlah barang yang dimiliki perusahaan yang siap diperjualbelikan kepada pelanggannya untuk memperoleh penghasilan.
Contoh laporan harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur akan menceritakan bagaimana alur persediaan barang baku menjadi pendapatan tahun berjalan. Persediaan bahan baku berguna sebagai bahan untuk memproduksi barang dengan harga yang lebih tinggi.
Jurnal persediaan metode periodik dengan sistem pencatatan fifo dapat dibuat agar perusahaan mengetahui jumlah laba yang diperoleh. Adapun jurnal penyesuaian harga pokok penjualan pada akhir periode adalah:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
07/12/2020 | Pembelian | Rp 550.000 | |
PPN masukan | Rp 55.000 | ||
Hutang Dagang | Rp 605.000 | ||
19/12/2020 | Piutang | Rp 5.940.000 | |
Penjualan | Rp 5.400.000 | ||
PPN Keluaran | Rp 540.000 | ||
31/12/2020 | Pembelian | Rp 1.307.500 | |
PPN masukan | Rp 130.750 | ||
Hutang Dagang | Rp 1.438.250 | ||
31/12/2020 | Persediaan Akhir | Rp 2.357.500 | |
HPP | Rp 4.500.000 | ||
Persediaan Awal | Rp 5.000.000 | ||
Pembelian | Rp 1.857.500 |
Baca Juga: Contoh Soal Audit Pemeriksaan Persediaan Barang Dagang
Demikian cara menghitung persediaan akhir dengan metode periodik fifo dan lifo semoga dapat menentukan beban pokok penjualan yang dikenakan untuk setiap penjualan pada periode tertentu.
Belum ada Komentar untuk "Cara Menghitung Persediaan Akhir dengan Metode Periodik Fifo dan Lifo"
Posting Komentar