Contoh Soal Perhitungan Profit Sharing dan Revenue Sharing
Contoh soal perhitungan profit sharing dan revenue sharing berguna dalam menentukan bagi hasil investasi syariah. Cara menghitung bagi hasil pembiayaan musyarakah, mudharabah dan murabahan harus menganut prinsip kehati-hatian dalam mengelola dana nasabah sehingga resiko kerugian dapat berkurang.
Cara menghitung distribusi bagi hasil dapat menggunakan metode profit sharing dan revenue sharing. Implementasi profit sharing dan profit margin dalam bagi hasil investasi akan menentukan jumlah yang diterima oleh investor. Contoh kasus bagi hasil bank syariah akan memberikan margin atau keuntungan setiap periodenya.
Cara menghitung nisbah bagi hasil pembiayaan musyarakah akan menganut prinsip kehati-hatian dalam mengelola dana. Agar penyelesaian kerugian dalam akad bagi hasil berjalan, maka perjanjian akad transaksi harus disetujui sebelum menggunakan dana nasabah. Konsep bagi hasil akan berbeda dengan konsep bunga yang diterapkan pada bank konvensional.
Pengertian Profit Sharing dan Revenue Sharing
Profit sharing menurut para ahli adalah proses pembagian bagi hasil yang didasarkan pada laba ditahan periode tersebut. Pengertian revenue sharing menurut pada ahli adalah pembagian bagi hasil investasi yang berdasarkan pendapatan yang diperoleh pada periode berjalan.
Profit sharing akan menghasilkan keuntungan dan kerugian yang sama rata berdasarkan laba yang diperoleh. Ketika pengelola dana memperoleh keuntungan yang besar maka pemilik dana akan diberikan keuntungan yang besar pula. Pemilik dana cenderung tidak setuju dengan metode bagi hasil ini sebab keuntungan yang sedikit.
Revenue sharing adalah bagi hasil berdasarkan pendapatan sehingga setiap kali pengelola memperoleh penghasilan maka harus dibagikan kepada pemilik dana. Pemilik dana dan pengelola dana akan memperoleh penghasilan selama penggunaan dana investasi menghasilkan keuntungan di perusahaan.
Baca Juga: Bedanya Bunga dan Margin Bank
Perbedaan Profit Sharing dan Revenue Sharing
Perbedaan profit sharing dan revenue sharing adalah tolak ukur yang digunakan untuk membagikan investasi dari pengelola dana. Revenue sharing akan memberikan keuntungan bagi pemilik dana selama pengelola dana memperoleh penghasilan. Pengelola dana cenderung tidak setuju sebab harus menanggung biaya-biaya tertentu.
Perbedaan revenue sharing dan profit sharing adalah pengelolaan dana yang diberikan pemilik dana untuk memperoleh laba tahun berjalan. Profit sharing menerapkan sistem keadilan. Misalnya perusahaan memperoleh kerugian maka pemilik dana tidak akan memiliki bagi hasil periode tersebut.
Bedanya profit sharing dan revenue sharing akan menghasilkan jumlah bagi hasil yang berbeda. Penentuan bagi hasil harus dilakukan pada awal transaksi agar pemilik dana tau investasinya dipergunakan untuk apa. Penyelesaian kerugian dalam akad bagi hasil harus ditentukan pada awal akad dimulai.
Baca Juga: Jenis-Jenis Akad Tijarah dan Akad Tabarru'
Contoh Perhitungan Bagi Hasil Metode Revenue Sharing dan Profit Sharing
Contoh perhitungan bagi hasil yang menggunakan metode revenue sharing dan profit sharing terjadi pada perusahaan yang menerapkan prinsip syariah. Bagi hasil adalah margin yang ditetapkan untuk setiap transaksi. Pada awal transaksi, pemilik dana akan diberitahu tentang nisbah atau bagi hasil syariah.
Contoh perhitungan bagi hasil metode revenue sharing dan profit sharing terjadi pada Bank Kakraffi yang memiliki jumlah investasi berupa tabungan mudharabah Rp 675.000.000, deposito murabahah Rp 425.000.000. Apabila Bank Kakraffi memperoleh penghasilan sebesar Rp 585.000.000 dengan biaya operasi sebesar Rp 124.000.000. Hitunglah bagi hasil metode profit sharing dan revenue sharing?
Agar Contoh soal profit sharing dan revenue sharing dapat dihitung. Pertama harus ditentukan jumlah investasi yang terdapat pada saldo rata-rata harian. Adapun presentase saldo rata-rata harian pada bagi hasil syariah sebagai berikut:
Jenis Investasi | Jumlah | Presentase Saldo Rata-Rata Harian |
- Tabungan Mudharabah | Rp 675.000.000 | 61% |
- Deposito Murabahah | Rp 425.000.000 | 39% |
Rp 1.100.000.000 | 100% |
Cara menghitung profit margin adalah bagi hasil yang didasarkan laba tahun berjalan yang diperoleh pengelola dana. Maka contoh perhitungan profit sharing apabila bagi hasilnya antara bank dan nasabah sebesar 2:3 adalah
Jenis Investasi | Pendapatan | Biaya | Profit Sharing | Presentase Saldo Rata-Rata Harian | Bagi Hasil |
- Tabungan Mudharabah | Rp 585.000.000 | Rp 124.000.000 | Rp 461.000.000 | 61% | Rp 169.731.818 |
- Deposito Murabahah | Rp 585.000.000 | Rp 124.000.000 | Rp 461.000.000 | 39% | Rp 106.868.182 |
Cara menghitung revenue sharing yaitu bagi hasil berdasarkan penghasilan yang diterima dan mengabaikan biaya untuk memperoleh pendapatan tersebut. Maka perhitungan revenue sharing sebagai berikut.
Jenis Investasi | Pendapatan | Biaya | Revenue Sharing | Presentase Saldo Rata-Rata Harian | Bagi Hasil |
- Tabungan Mudharabah | Rp 585.000.000 | Rp 124.000.000 | Rp 585.000.000 | 61% | Rp 215.386.364 |
- Deposito Murabahah | Rp 585.000.000 | Rp 124.000.000 | Rp 585.000.000 | 39% | Rp 135.613.636 |
Baca Juga: Pengertian Akad Tabarru' dan Akad Tijarah
Demikian Contoh soal perhitungan profit sharing dan revenue sharing semoga pengelola dana dapat menentukan bagi hasil yang sesuai dengan pemilik dana pada awal akad transaksi.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Soal Perhitungan Profit Sharing dan Revenue Sharing"
Posting Komentar