Cara Menghitung Persediaan Akhir dan HPP Metode Mpkp
Cara menghitung persediaan akhir dan hpp metode mpkp berguna untuk menentukan laba rugi tahun berjalan. Harga pokok penjualan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempersiapkan barang jadi di akhir periode. Oleh karena itu, metode penilaian persediaan terdiri dari fifo, lifo dan average.
Contoh soal dan jawaban persediaan akhir dan hpp metode mpkp perusahaan manufaktur dan dagang menerapkan prinsip konsistensi. Pengertian konsistensi dalam akuntansi adalah menerapkan kebijakan akuntansi yang sama setiap tahun berurutan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam metode persediaan.
Bagaimana cara mengetahui nilai persediaan pada akhir periode menggunakan metode perpetual dan periodik dapat dilaksanakan dengan menerapkan sistem pengendalian internal. Sistem periodik adalah penentuan persediaan secara periodik melalui perhitungan fisik ketika dilaksanakan stock opname.
Cara Mengukur Nilai Persediaan
Cara mengukur nilai persediaan menurut pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) dilakukan dengan menghitung seluruh biaya persediaan, biaya konversi dan biaya lain untuk mempersiapkan aset tersebut. Persediaan merupakan aktiva yang mudah hilang, mudah rusak bahkan mudah ketinggalan zaman.
Bagaimana cara mengukur nilai persediaan dapat menggunakan sistem pencatatan persediaan dan asumsi arus biaya. Asumsi arus biaya beranggapan bahwa perusahaan mengeluarkan biaya untuk melaksanakan kegiatan produksi dan penjualan barang dagang sesuai asumsi keluarnya barang dari gudang penjual.
Perbedaan sistem perpetual dan sistem periodik adalah sistem pencatatan persediaan secara manual melalui stock opname atau secara otomatis ketika terjadi penjualan. Sistem pengendalian internal persediaan yang baik akan menggunakan sistem perpetual dalam mengakui nilai persediaan.
Baca Juga: Contoh Sistem Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang
Contoh Soal Sistem Pencatatan Persediaan dan Asumsi Arus Biaya
Contoh soal sistem pencatatan persediaan dan asumsi arus biaya hendaknya diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Perusahaan diperkenankan mengubah metode penilaian persediaan dari fifo ke rata-rata tertimbang dengan mengubah laba ditahan periode sebelumnya saja.
Sistem pencatatan persediaan dan asumsi arus biaya terdiri dari metode identifikasi khusus, metode fifo, metode average bahkan metode laba bruto. Penurunan nilai persediaan dapat terjadi karena barang dagang memiliki sifat mudah rusak, mudah aus, hilang bahkan ketinggalan zaman sehingga tidak dapat dijualbelikan kembali.
Contoh soal dan jawaban persediaan akhir dan hpp terjadi pada PT Kakraffi yang menerapkan sistem perpetual. Sistem perpetual adalah pencatatan persediaan barang dagang ketika barang dikeluarkan dari gudang. Adapun riwayat persediaan barang dagang yang dilaporkan PT Kakraffi sebagai berikut:
Tanggal | Transaksi | Jumlah | Harga | Nilai |
01/10/2021 | Persediaan Awal | 5.400 | Rp 80.000 | Rp 432.000.000 |
09/10/2021 | Pembelian | 4.000 | Rp 75.000 | Rp 300.000.000 |
14/10/2021 | Penjualan | 8.600 | Rp 98.000 | Rp 842.800.000 |
31/10/2021 | Pembelian | 5.300 | Rp 87.000 | Rp 461.100.000 |
Baca Juga: Metode Penilaian Piutang Dagang dan Usaha
Cara Menghitung Nilai Persediaan Akhir Metode Mpkp atau Fifo
Cara menghitung nilai persediaan akhir metode mpkp atau fifo perpetual dan fifo periodik mengasumsikan bahwa aliran barang lama akan dijual terlebih dahulu. Harga pokok produksi didasarkan pada nilai persediaan awal yang telah diperjualbelikan perusahaan periode tersebut.
Bagaimana cara menghitung nilai persediaan pada akhir periode menggunakan metode masuk pertama keluar pertama disebut metode fifo. Metode fifo menganggap persediaan barang yang dijual kepada pelanggan adalah barang lama sehingga harga perolehan barang tersebut cenderung lebih murah.
Bagaimana cara menghitung hpp dan persediaan akhir metode mpkp dan mtkp memiliki perbedaan. Metode fifo akan menghitung persediaan akhir berdasarkan harga beli terakhir sejumlah barang yang ada di gudang. Adapun contoh nilai persediaan akhir masuk pertama keluar pertama adalah:
Persediaan Akhir | Jumlah Barang | Harga | Nilai Persediaan |
31/10/2021 | 5300 | Rp 87.000 | Rp 461.100.000 |
09/10/2021 | 800 | Rp 75.000 | Rp 60.000.000 |
Nilai Persediaan Akhir | Rp 521.100.000 |
Baca Juga: Perbedaan Jurnal Metode Fifo Periodik dan Perpetual
Demikian cara menghitung persediaan akhir dan hpp metode mpkp akuntansi keuangan menengah. Metode penilaian persediaan dan asumsi biaya dapat menjadi pilihan bagi perusahaan untuk melaporkan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajaknya.
Belum ada Komentar untuk "Cara Menghitung Persediaan Akhir dan HPP Metode Mpkp"
Posting Komentar