Contoh Perhitungan Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aktiva Tetap
Cara menghitung akumulasi penyusutan dan nilai buku aktiva tetap bertujuan untuk memberikan informasi tentang jumlah yang dipertanggungjawabkan sebagai biaya pengurang pajak penghasilan. Nilai residu tidak diakui dalam menghitung biaya depresiasi karena terdapat indikasi menambah omzet perusahaan.
Contoh perhitungan nilai buku, akumulasi penyusutan dan beban amortisasi deplesi dilakukan agar perusahaan dapat mengalokasikan biaya perolehannya. Sistem pengendalian internal aktiva terdiri dari pemberian kode unik dan adanya inventarisasi setiap tahunnya untuk diketahui tingkat kerusakan atau keausan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi beban depresiasi seharusnya dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah pajak penghasilan badan. Kebijakan kapitalisasi dan depresiasi harus dicantumkan pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat diketahui bukti kepemilikan aset tersebut hingga jatuh temponya.
Contoh Soal dan Jurnal Depresiasi Metode Garis Lurus
Metode penyusutan yang diperkenankan dalam perpajakan adalah garis lurus dan saldo menurun. Tujuan pemeriksaan aset tetap adalah mempertanggungjawabkan sistem pengendalian internal agar terhindar dari pencurian dan penambahan aset yang tidak terotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
Pengertian depresiasi menurut para ahli adalah proses mengalokasikan seluruh pengeluaran perusahaan dalam rangka mendapatkan aset tetap selama usia manfaat yang ditentukan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan akan terjadi ketika perusahaan tidak menggunakan metode depresiasi dan usia depresiasinya.
Contoh soal beban penyusutan metode saldo menurun berganda terjadi pada CV Staff Accounting yang telah mengajukan pembelian kendaraan seharga Rp 81.690.000. Kebijakan depresiasi dan kapitalisasi perusahaan menggunakan metode garis lurus dengan usia manfaat 4 tahun. Tentukan nilai buku dan akumulasi penyusutannya?
Baca Juga: Penyebab Perbedaan Saldo Kas Menurut Bank dan Perusahaan
Cara Menghitung Nilai Buku Metode Saldo Menurun Berganda
Cara menghitung nilai buku metode saldo menurun berganda akan memberikan hasil sesuai dengan metode garis lurus. Biaya perkiraan perbaikan dan pemeliharaan aset dapat dikategorikan sebagai capital expenditure dan revenue expenditure bergantung pada kebijakan akuntansi yang diterapkannya.
Contoh perhitungan nilai buku dan nilai residu bergantung pengalaman perusahaan menggunakan aset tersebut. Pengertian nilai residu menurut para ahli adalah taksiran harga jual aset berdasarkan keputusan manajemen. Ilmu perpajakan tidak memperbolehkan perusahaan mengakui nilai residu ketika menghitung biaya depresiasi.
Cara menghitung nilai buku aktiva tetap dan aset tidak berwujud dapat menggunakan rumus biaya perolehan dikurangi jumlah biaya depresiasi yang telah dibebankan. Aktiva tetap yang masih dapat dipakai setelah masa depresiasi tidak perlu dilakukan pencatatan penyusutannya. Adapun perhitungan nilai buku aset tetap adalah:
Nilai buku tahun pertama =Rp 81.690.000 x 25% ( Rp 81.690.000)
Nilai buku tahun pertama = Rp 80.690.000 - Rp 20.422.500
Nilai buku tahun pertama = Rp 61.267.500
Baca Juga: Jurnal Penghapusan Piutang Tak Tertagih
Cara Menghitung Beban dan Akumulasi Depresiasi Aktiva Tetap
Cara menghitung beban dan akumulasi depresiasi aktiva tetap dapat dilakukan agar laporan posisi keuangan menunjukkan jumlah aktiva sesungguhnya. Pengertian nilai wajar adalah harga pasar dari aset yang ditawarkan berdasarkan nilai buku yang tercantum pada neraca saldo perusahaan.
Pengertian beban depresiasi adalah biaya penggunaan mesin dan bangunan perusahaan setiap periodenya. Sistem pengendalian internal aktiva tetap dapat mencegah terjadinya pembelian aset yang tidak terotorisasi sehingga dapat ditentukan usia manfaat dan perjanjian sewa menyewa aset tersebut.
Contoh perhitungan akumulasi dan beban penyusutan metode garis lurus dapat menyesuaikan ketentuan umum perpajakan. Usia manfaat aset tetap dibedakan menjadi 4 kategori umur yaitu 4, 8, 16 dan 20 tahun. Adapun cara menghitung akumulasi depresiasi aset tetap pada tahun ketiga berdasarkan contoh soal beban penyusutan:
Akumulasi depresiasi = Beban Depresiasi per Periode x Jumlah Periode
Akumulasi depresiasi = Rp 20.422.500 x 3
Akumulasi depresiasi = Rp 61.267.500
Baca Juga: Sistem Pengendalian Internal Aktiva Tetap
Demikian contoh perhitungan akumulasi penyusutan dan nilai buku aktiva tetap akuntansi keuangan menengah dan pengauditan. Contoh aktiva tetap tidak berwujud terdiri dari hak cipta, merek dan brand, logo, goodwill dan seluruh kemampuan perusahaan yang memiliki nilai lebih daripada entitas lainnya.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Perhitungan Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aktiva Tetap"
Posting Komentar