Contoh Soal dan Pertanyaan Tentang Akuntansi Murabahah
Contoh soal dan pertanyaan tentang akuntansi murabahah menjadi dasar dalam menentuan tujuan dari pembuatan laporan keuangan syariah. Akad transaksi dalam bisnis syariah dilandasi pada al-qur'an dan hadist agar dapat menyesuaian aturan keagamaan ketika menjalan sebuah akad jual beli syariah.
Pertanyaan diskusi tentang transaksi murabahah, musyarakah dan mudharabah dapat menerapkan kerangka penyajian dan penyusunan laporan keuangan syariah. Asumsi dasar dalam laporan keuangan syariah dilandasi pada asersi manajemen tentang representasi transaksi yang mempengaruhi arus kas perusahaan.
Murabahah adalah jual beli aktiva tetap yang ingin dibeli nasabah berdasarkan harga perolehan ditambah keuntungan yang disekapati kedua pihak. Murabahah cocok digunakan untuk transaksi perdagangan barang dagang baik persediaan barang jadi, persediaan barang setengah jadi dan persediaan bahan baku.
Akad Akuntansi Murabahah
Pengertian murabahah menurut para ahli adalah perjanjian jual beli barang dagang yang didasarkan pada harga pokok pembelian ditambahkan keuntungan yang mau dibayarkan oleh nasabah. Murabahah cocok digunakan untuk transaksi jual beli karena mengandung kemaslahatan di antara pihak yang terlibat transaksi.
Diskon murabahah akan diberikan kepada nasabah ketika perbankan memperoleh potongan harga ketika membelikan aktiva tetap yang diinginkannya. Transaksi murabahah menjadi favorit di lembaga keuangan syariah sebab nasabah dapat menentukan harga pengembalian yang disepakati dan tidak memberatkannya.
Akad akuntansi murabahah diawali dengan perjanjian pembiayaan aktiva. Karakteristik kualiatif laporan keuangan syariah didasari pada kebijakan akuntansi seperti materialitas, dasar akrual, keandalan informasi keuangan dan dapat dibandingkan antar periode yang telah berlalu di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Syarat-Syarat Pendirian Lembaga Keuangan Syariah
Pertanyaan Diskusi Tentang Akuntansi Murabahah
Pertanyaan diskusi tentang akuntansi murabahah dapat dilanjutkan dengan melakukan pencatatan jurnal umum. Jurnal adalah pencatatan awal ketika transaksi diselenggarakan perusahaan yang didasarkan pada bukti transaksi seperti faktur penjualan, surat jalan dan faktur pajak yang diterbitkan oleh lawan transaksi.
Pertanyaan tentang akad murabahah berkaitan dengan keuntungan yang disepakati pihak nasabah ketika melakukan perjanjian jual beli. Rukun dan syarat transaksi murabahah harus dipenuhi karena menyesuaikan standar akuntansi syariah yang diterapkan perusahaan sesuai asersi manejemen yang digunakan.
Sistem pengendalian internal akad murabahah harus diselenggarakan seperti adanya pertimbangan manajer kredit tentang kemampuan nasabah membayarkan angsuran. Bagi hasil transaksi syariah dilandasi pada profit sharing dan revenue sharing untuk membagikan keuntungan antara pihak yang terlibat transaksi.
Baca Juga: Bedanya Murabahah, Musyarakah dan Mudharabah dalam Bisnis Syariah
Contoh Soal Akuntansi Murabahah dan Jawabannya
Contoh soal akuntansi murabahah dan jawabannya dilangsungkan sebagai dasar penentuan harga pokok penjualan. Mengapa transaksi syariah harus memakai akad karena menentukan tingkat pengembalian yang dilakukan nasabah ketika membayarkan angsuran sesuai kemampuan dan kesepakatan lawan transaksi.
Mekanisme transaksi murabahah dalam perbankan syariah diawali dengan perjanjian kontrak dengan nasabah. Nasabah menentukan barang yang hendak dilakukan pembelian yang dibiayai oleh perbankan. Setelah harga jual bank disepakati maka bank syariah akan menghubungi supplier untuk memesan barang nasabah.
Contoh soal transaksi murabahah terjadi ketika Kakraffi melakukan pembiayaan rumah seharga Rp 780.000.000 selama 3 tahun. Margin bank syariah yang ditetapkan sebesar 12%. Bagaimana cara menghitung harga jual bank yang disepakati dan harus diangsuran oleh nasabah adalah
Harga Pokok Rumah | Rp 780.000.000 |
Margin Bank | 12% |
Tahun Angsuran | 3 |
Harga Jual Bank | Rp 1.060.800.000 |
Angsuran Per Bulan | Rp 29.466.667 |
Jurnal transaksi murabahah bagi bank syariah harus diterbitkan ketika melakukan pembelian aset, penerimaan piutang murabahah dan pembayaran angsuran setiap bulannya. Adapun jurnal akuntansi murabahah yang harus dicatat sebagai berikut:
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
06/07/2021 | Persediaan Murabahah | Rp 780.000.000 | |
Kas | Rp 780.000.000 | ||
(Membeli aktiva bagi pelanggan) | |||
08/07/2021 | Piutang Murabahah | Rp 1.060.800.000 | |
Persediaan Murabahah | Rp 780.000.000 | ||
Margin Murabahah Tangguhan | Rp 280.800.000 | ||
(Penyerahan aktiva ke pelanggan) | |||
31/07/2021 | Kas | Rp 32.500.000 | |
Margin Murabahah Tangguhan | Rp 11.700.000 | ||
Piutang Murabahah | Rp 32.500.000 | ||
Pendapatan Murabahah | Rp 11.700.000 | ||
(Jurnal membayar cicilan murabahah pertama) |
Baca Juga: Cara Menghitung Nilai Buku Aktiva Tetap dan Contoh Soal
Demikian contoh soal dan pertanyaan tentang akuntansi murabahah dalam akad bisnis syariah. Rukun dan syarat akad transaksi syariah harus dipenuhi agar dapat menyesuaikan dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh lembaga keuangan syariah dalam proses penyusunan laporan posisi keuangan.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Soal dan Pertanyaan Tentang Akuntansi Murabahah"
Posting Komentar