Contoh Soal Laporan Harga Produksi 2 Departemen dan Jawabannya
Contoh soal laporan harga produksi 2 departemen dan jawabannya menjadikan penyebab perusahaan mengalokasikan bahan baku menjadi barang jadi. Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dan pesanan akuntansi biaya bermanfaat untuk siklus penilaian akhir persediaan barang dagang perusahaan.
Contoh soal menghitung harga pokok produksi per unit dilaksanakan ketika entitas baru menciptakan produk baru. Pembebanan biaya akan dilaksanakan setiap akhir proses produksi untuk job order costing dan setiap akhir bulan ketika perusahaan manufaktur menerapkan sistem process costing.
Bagaimana cara menghitung biaya per unit, unit ekuivalen dan pertanggungjawaban biaya produk dan biaya perioduk perusahaan? langkah-langkah awal menilai persediaan bahan baku dapat menerapkan sistem perpetual dan sistem periodik untuk alokasi harga pokok produksi antar departemen di perusahaan.
Laporan Biaya Produksi Perusahaan Manufaktur
Laporan biaya produksi perusahaan manufaktur akan dibuat oleh manajer produksi untuk diberikan kepada manajer pemasaran. Manajer marketing bertanggungjawab untuk melakukan negosiasi harga barang agar entitas mendapatkan keuntungan dengan tetap mempertahankan loyalitas dari pelanggannya.
Laporan biaya produksi perusahaan manufaktur adalah informasi tentang penggunaan dana perusahaan dalam rangka memenuhi schedul produksi. Departementalisasi biaya overhead pabrik bertujuan agar entitas dapat mempertahankan tarif bop dibebankan dan bop realita yang terjadi selama proses produksi.
Laporan biaya produksi akuntansi biaya bertujuan agar entitas mengetahui klasifikasi biaya di perusahaan. Transaksi adalah setiap aktivitas perusahaan yang memerlukan kas untuk membayarkan tagihan dan penerimaan kas melalui kas kecil, rekening giro dan pemindahbukuan uang antar nasabah melalui rekening bank.
Baca Juga: Cara Input Saldo Awal Aktiva Tetap dan Depresiasi
Contoh Soal Laporan Harga Pokok Produksi 2 Departemen Metode Rata-Rata Tertimbang
Contoh soal laporan harga pokok produksi 2 depratemen metode rata-rata tertimbang diperlukan bagi perusahaan untuk mematuhi aturan akuntansi biaya. Activity based costing dan management based costing menjadi aturan penentuan tarif biaya overhead pabrik selama menjalankan aktivitas bisnis perusahaan.
Contoh soal dan jawaban sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan akan melibatkan pertanggungjawaban dana perusahaan. Entitas diwajibkan melaporkan pajak penghasilan badan yang berasal dari penjualan kotor dikurangi harga pokok produksi untuk menentukan penjualan bersih periode tersebut.
Contoh kasus laporan biaya pokok produksi dua departemen dalam materi akuntansi biaya akan terjadi setiap periodenya. Entitas akan mengalokasikan seluruh tambahan manfaat ekonomis untuk menurunkan biaya produk dan biaya periodik. Adapun proses departementalisasi biaya overhead pabrik menghasilkan kartu pesanan sebagai berikut:
Keterangan | Departemen Perakitan | Departemen Pengemasan |
Produk Dalam Proses Awal | ||
- Departemen perakitan | 37.652 Unit | |
- Departemen Pengemasan | 35.769 Unit | |
Produk Periode Berjalan | ||
- Departemen perakitan | 70.153 Unit | |
- Departemen Pengemasan | 104.699 Unit | |
Produk Akhir | ||
- Departemen perakitan | 3.106 Unit | 1.788 Unit |
- Departemen Pengemasan | ||
Biaya Dalam Proses Awal | ||
- Dari Departemen Sebelumnya | Rp 876.000.000 | |
- biaya bahan | Rp 146.000.000 | Rp 756.000.000 |
- biaya tenaga kerja | Rp 285.000.000 | Rp 197.000.000 |
- biaya overhead pabrik | Rp 870.000.000 | Rp 358.000.000 |
Biaya Berjalan | ||
- biaya bahan | Rp 418.000.000 | Rp 515.000.000 |
- biaya tenaga kerja | Rp 622.000.000 | Rp 875.000.000 |
- biaya overhead pabrik | Rp 848.000.000 | Rp 254.000.000 |
Tingkat penyelesaian | ||
- biaya bahan | 100% | 100% |
- biaya konversi | 75% | 75% |
Baca Juga: Contoh Soal Pembentukan Kas Kecil Metode Imprest
Langkah-Langkah Membuat Laporan Biaya Produksi
Langkah-langkah membuat laporan biaya produksi perusahaan manufaktur menjadi dasar entitas menetapkan harga pokok produksi. Setiap produk jadi akan memiliki nomor batch. Fungsi nomor batch adalah menentukan kapan sebuah produk dikerjakan dan sarana informasi apabila terjadi komplain berkaitan dengan barang tersebut.
Cara membuat laporan biaya produksi 2 departemen dapat dilaksanakan dengan siklus aliran produksi selektif, paralel dan berurutan. Materi metode harga pokok proses perusahaan dagang dan jasa akan melibatkan jumlah biaya yang dapat dijadikan pengurang pajak penghasilan ketika terjadi rekonsiliasi fiskal.
Langkah-langkah menghitung harga pokok produksi harus mengetahui nilai unit ekuivalen. Setiap barang jadi, produk rusak, produk catat dan produk hilang selama proses produksi akan memakan sejumlah biaya yang berakibat pada kenaikan harga pokok produksi. Adapun cara menghitung biaya per unit adalah
* Pembebanan Produk | |||||||
Elemen Biaya | Biaya Dalam Proses Awal | Biaya Berjalan | Total Biaya | Unit Ekuivalen | Biaya Per Produk | ||
- biaya bahan | Rp 146.000.000 | Rp 418.000.000 | Rp 564.000.000 | 104.699 Unit | 3.106 Unit | 107.805 Unit | Rp 5.232 |
- biaya tenaga kerja | Rp 285.000.000 | Rp 622.000.000 | Rp 907.000.000 | 104.699 Unit | 2.330 Unit | 107.028 Unit | Rp 8.474 |
- biaya overhead pabrik | Rp 870.000.000 | Rp 848.000.000 | Rp 1.718.000.000 | 104.699 Unit | 2.330 Unit | 107.028 Unit | Rp 16.052 |
Total Biaya | Rp 1.301.000.000 | Rp 1.888.000.000 | Rp 3.189.000.000 | Rp 29.758 |
Baca Juga: Cara Menghitung Nilai Persediaan Akhir Metode Identifikasi Khusus
Demikian contoh soal laporan harga produksi 2 departemen dan jawabannya dalam materi akuntansi biaya. Setiap transaksi atas aliran kas masuk dan aliran kas keluar akan mengakibatkan pertambahan hpp atas produk jadi dan produk dalam proses sesuai tingkat penyelesaian dalam kartu biaya pesanan.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Soal Laporan Harga Produksi 2 Departemen dan Jawabannya"
Posting Komentar