Contoh Soal Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang dan Jawabannya
Contoh soal laporan biaya produksi metode rata-rata tertimbang dan jawabannya berperan sebagai dasar perusahaan mengalokasikan informasi keuangan. Process costing akan menghasilkan produk dalam proses yang tidak mampu diselesaikan pada periode yang sama dengan laporan posisi keuangan perusahaan.
Cara menghitung unit ekuivalen dengan metode fifo dan rata-rata tertimbang memiliki perbedaan. Bedanya job order costing dan process costing adalah jumlah pesanan yang akan diselesaikan dalam sekali produksi. Setiap kegiatan produksi dilakukan akan menghasilkan barang dengan nomor batch yang berbeda-beda.
Laporan biaya produksi 2 departemen dengan metode rata-rata tertimbangkan tidak membedakan antara barang yang dibuat dengan nomor batch yang berbeda. Biaya produk dalam proses dan biaya produk periode berjalan akan dibagikan ke setiap unit ekuivalen yang berhasil diciptakan perusahaan di akhir periode.
Contoh Laporan Harga Pokok Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang
Contoh laporan harga pokok produksi metode rata-rata tertimbang diperuntukkan bagi entitas yang memiliki metode penilai persediaan akhir dan penentuan harga pokok produksi. Sistem pengendalian internal persediaan memperbolehkan entitas memiliki metode fifo atau average ketika menghitung hpp produk jadi.
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses lanjutan akan menerangkan bagaimana perhitungan produk dalam proses dan produk jadi. Alokasi produk dalam proses dan produk jadi ditentukan berdasarkan persentase tingkat penyelesaian dan penggunaan biaya bahan baku serta konversi disetiap departemen pengolahan.
Contoh laporan harga pokok produksi 2 departemen dengan metode rata-rata tertimbang harus memanfaatkan siklus akuntansi biaya. Peran akuntan biaya dalam perusahaan adalah mempertanggungjawabkan penggunaan arus kas ketika terjadi proses produksi antar departemen di perusahaan.
Baca Juga: Contoh Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Contoh Soal Laporan Biaya Produksi 2 Departemen dan Jawabannya
Contoh soal laporan biaya produksi 2 departemen metode rata-rata tertimbang menjadi pilihan karena entitas tidak perlu membedakan barang antar rencana produksi. Setiap proses produksi akan berkaitan dengan proses penentukan tanggal kadaluarsa produk, nomor batch dan penentuan kualitas produk yang diciptakan.
Contoh soal laporan biaya produksi metode rata-rata tertimbang akan terjadi karena entitas yang menggunakan process costing tentu tidak dapat mengakhiri proses produksi. Produk dalam proses harus dibebankan sejumlah biaya karena telah membebani pengeluaran perusahaan terutama aliran kas.
Laporan harga pokok produk dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses harus dikaitkan dengan informasi keuangan. Process costing dan job order costing diselenggarakan untuk memaksimalkan nilai persediaan akhir dan alokasi harga pokok produksi metode rata-rata tertimbang.
Keterangan | Departemen Perakitan | Departemen Pengemasan |
Produk Dalam Proses Awal | ||
- Departemen perakitan | 10.176 Unit | |
- Departemen Pengemasan | 9.667 Unit | |
Produk Periode Berjalan | ||
- Departemen perakitan | 55.342 Unit | |
- Departemen Pengemasan | 64.678 Unit | |
Produk Akhir | ||
- Departemen perakitan | 840 Unit | 483 Unit |
- Departemen Pengemasan | ||
Biaya Dalam Proses Awal | ||
- Dari Departemen Sebelumnya | Rp 225.000.000 | |
- biaya bahan | Rp 570.000.000 | Rp 934.000.000 |
- biaya tenaga kerja | Rp 698.000.000 | Rp 665.000.000 |
- biaya overhead pabrik | Rp 145.000.000 | Rp 322.000.000 |
Biaya Berjalan | ||
- biaya bahan | Rp 466.000.000 | Rp 412.000.000 |
- biaya tenaga kerja | Rp 488.000.000 | Rp 361.000.000 |
- biaya overhead pabrik | Rp 405.000.000 | Rp 393.000.000 |
Tingkat penyelesaian | ||
- biaya bahan | 100% | 100% |
- biaya konversi | 75% | 75% |
Baca Juga: Jurnal Pengisian Kembali Kas Kecil dan Contoh Soalnya
Jurnal Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)
Jurnal sistem perhitungan biaya berdasarkan proses akan melibatkan jurnal pembayaran bahan baku, jurnal pembayaran gaji dan upah karyawan dan jurnal penggunaan bahan penolong. Transaksi adalah kejadian perusahaan yang mengakibatkan adanya aliran kas masuk dan aliran kas keluar yang mempengaruhi modal pemilik.
Cara menghitung unit ekuivalen dengan metode rata-rata tertimbang memiliki kelebihan yaitu tidak melihat beberapa jenis barang hasil produksi. Biaya per unit produk untuk setiap elemen biaya akan didistribusikan termasuk biaya produk dalam proses di departemen sebelumnya. Adapun contoh perhitungan unit ekuivalen adalah
* Pembebanan Produk | |||||||
Elemen Biaya | Biaya Dalam Proses Awal | Biaya Berjalan | Total Biaya | Unit Ekuivalen | Biaya Per Produk | ||
- biaya bahan | Rp 570.000.000 | Rp 466.000.000 | Rp 1.036.000.000 | 64.678 Unit | 840 Unit | 65.518 Unit | Rp 15.812 |
- biaya tenaga kerja | Rp 698.000.000 | Rp 488.000.000 | Rp 1.186.000.000 | 64.678 Unit | 630 Unit | 65.308 Unit | Rp 18.160 |
- biaya overhead pabrik | Rp 145.000.000 | Rp 405.000.000 | Rp 550.000.000 | 64.678 Unit | 630 Unit | 65.308 Unit | Rp 8.422 |
Total Biaya | Rp 1.413.000.000 | Rp 1.359.000.000 | Rp 2.772.000.000 | Rp 42.394 |
Pertanggungjawaban biaya merupakan proses penentuan biaya yang dialokasikan produk jadi dan produk dalam proses. PDP atau produk dalam proses akan menanggung sejumlah biaya yang dibawa ke departemen selanjutnya. Adapun contoh sistem perhitungan biaya berdasarkan proses metode rata-rata tertimbang adalah
Baca Juga: Perbedaan Activity Based Costing dan Activity Based Management
Demikian contoh soal laporan biaya produksi metode rata-rata tertimbang dan jawabannya yang menjadi materi akuntansi biaya. Perusahaan perlu menerapkan internal control persediaan untuk memastikan tidak terdapatnya produk rusak, produk cacat dan produk hilang selama proses produksi berjalan.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Soal Laporan Biaya Produksi Metode Rata-Rata Tertimbang dan Jawabannya"
Posting Komentar