Contoh Kasus Penjualan Angsuran dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh kasus penjualan angsuran dalam kehidupan sehari-hari harus disesuaikan dengan karakteristik akuntansi keuangan lanjutan. Penjualan angsuran dikenal dengan istilah penjualan kredit atau cicilan sebab pelanggan diberikan batas waktu tertentu untuk menyelesaikan tagihan sesuai masa berlakunya.
Contoh soal penjualan angsuran barang bergerak dan tidak bergerak bertujuan agar entitas dapat memilih jenis investasi yang cocok untuk kegiatan industrinya. Karakteristik penjualan cicilan adalah entitas akan mendapatkan pembayarannya kemudian hari setelah terjadi pengiriman barang sesuai permintaan pelanggan.
Pertanyaan wawancara dan soal essay penjualan angsuran berkaitan dengan jurnal pengakuan laba kotor belum direaliasi dan laba bersih direaliasi. Mengapa penjual menggunakan sistem penjualan kredit sebab penjual ingin mendapatkan kepastian aliran kas masuk di masa depan untuk membantu kegiatan produksinya.
Contoh Soal Penjualan Angsuran Metode Laba Diakui Secara Proporsional
Contoh soal penjualan angsuran metode laba diakui secara proporsional berperan sebagai dasar pertanggungjawaban penggunaan dana perusahaan. Tujuan penjualan angsuran adalah memaksimalkan omzet yang didapatkan dari penyerahan barang kena pajak dan jasa kena pajak kepada lawan transaksi.
Contoh soal penjualan angsuran metode laba diakui secara proporsional harus dikerjakan menyesuaikan aturan keuangan yang berlaku. Laba kotor belum direaliasi atau disingkat LKBD merupakan laba yang akan diamortisasikan sesuai periode penerimaan kas dari hasil pelunasan piutang angsuran dari pelanggan.
Contoh kasus penjualan angsuran dalam kehidupan sehari-hari terjadi pada PT Kakraffi yang berhasil menjual masker sebanyak 85 karton dengan harga Rp 5.200.000 dan harga perolehan Rp 4.230.000. Pembeli membayarkan uang muka sebesar Rp 10.000.000 dan sisanya dicicil selama 12 x dengan pembayaran per semester.
Bagaimana jurnal pencatatan yang diperlukan diakhir periode apabila bunga yang dibebankan sebesar 8%?
Baca Juga: Contoh Masalah dalam Penjualan Angsuran dan Jawabannya
Cara Menghitung Pendapatan Bunga dan Piutang Angsuran
Cara menghitung pendapatan bunga dan piutang angsuran dikerjakan setelah entitas mendapatkan informasi adanya penjualan cicilan dari pelanggan. Sistem pengendalian internal perusahaan harus dapat mengalokasikan pencegahan risiko bawaan dan risiko pengendalian atas barang kena pajak.
Cara menghitung piutang angsuran dalam contoh kasus penjualan angsuran dalam kehidupan sehari-hari harus mengetahui tingkat bunga. Tingkat laba kotor didapatkan dari perbandingan keuntungan dan harga jual barang. Pembayaran kas dari pelanggan akan diakui sebagai laba bersih direaliasi periode berjalan.
Contoh kasus penjualan angsuran barang bergerak dan barang tidak bergerak harus disesuaikan dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Apa saja unsur piutang angsuran yaitu harga pokok penjualan, tagihan yang harus dibayarkan pelanggan dan uang muka penjualan. Adapun perhitungan pendapatan bunga pada awal pembayaran tagihan adalah
Pendapatan bunga = Rp 331.500.000*6/12*8%
Pendapatan bunga = Rp 13.260.000
Baca Juga: Karakteristik Penjualan Angsuran Menurut Para Ahli
Materi Penjualan Angsuran Akuntansi Keuangan Lanjutan
Materi penjualan angsuran akuntansi keuangan lanjutan terdiri dari informasi pengakuan laba atas pembayaran cicilan pelanggan. Metode laba diakui secara proporsional beranggapan laba akan diakui ketika entitas menerima pelunasan tagihan sesuai persentase tingkat laba kotor yang dimiliki perusahaannya.
Metode-metode yang digunakan dalam pencatatan penjualan angsuran adalah metode laba diakui proporsional dan metode laba diakui pada saat penjualan terjadi. Materi penjualan cicilan beranggapan perusahaan telah menilai ulang atas kemampuan pembayaran dari pelanggan setelah masa jatuh temponya.
Jurnal pencatatan yang harus dibuat berdasarkan contoh kasus penjualan angsuran dalam kehidupan sehari-hari adalah jurnal penjualan barang dengan metode perpetual, jurnal pengakuan pendapatan bunga, jurnal penerimaan pembayaran dari pelanggan dan jurnal pengakuan laba bersih direaliasi.
Transaksi | Keterangan | Debit | Kredit |
- Menerima uang muka sebesar 25% dari total tagihannya. | Kas | Rp110.500.000 | |
- Mendapatkan pesanan sebanyak 85 karton @ Rp 5,200,000 | Piutang Angsuran | Rp331.500.000 | |
Kendaraan | Rp300.000.000 | ||
LKBD | Rp142.000.000 | ||
- Menerima angsuran pertama 6 bulanan | Kas | Rp40.885.000 | |
Piutang Angsuran | Rp 27.625.000 | ||
Pendapatan Bunga | Rp 13.260.000 | ||
- Jurnal akrual pendapatan bunga | Piutang Bunga | Rp11.624.600 | |
Pendapatan Bunga | Rp 11.624.600 | ||
- Penyesuaian LKBD | LKBD | Rp48.635.000 | |
laba kotor = 33% | Laba Kotor Direaliasi | Rp 48.635.000 | |
kas yang diterima tahun berjalan | Laba Kotor direaliasi | Rp48.635.000 | |
Kas yang diterima tahun berjalan = 110,500,000+ 40,855,000 | Pendapatan Bunga | Rp24.884.600 | |
Laba bersih | Rp 73.519.600 |
Baca Juga: Contoh Soal Akuntansi Kantor Pusat, Cabang dan Agen
Demikian contoh kasus penjualan angsuran barang bergerak dan barang tidak bergerak dalam sistem pengendalian internal penjualan kredit. Metode-metode yang digunakan dalam pencatatan penjualan angsuran adalah metode laba proporsional dan metode laba diakui saat penjualan terjadi di awal periode.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Kasus Penjualan Angsuran dalam Kehidupan Sehari-Hari"
Posting Komentar