Contoh Soal Aset Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan
Contoh soal aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan akan terjadi ketika entitas memiliki kebijakan pencatatan yang berbeda dengan ketentuan perpajakan di Indonesia. Perbedaan temporer dan permanen melibatkan beberapa akun keuangan yang harus mempertimbangkan metode pengungkapannya.
Apa itu pajak kini dan pajak tangguhan merupakan informasi keuangan yang diterbitkan guna mengasumsikan seluruh aktivitas perusahaan. Contoh soal aset pajak tangguhan berakibat pada nilai penyusutan, sistem penilaian persediaan akhir bahkan penilaian nilai sisa aktiva selama satu periode akuntansi.
Contoh soal aset dan kewajiban pajak tangguhan seharusnya menjadi dasar bagi wajib pajak melaporkan seluruh informasi keuangannya. Penghasilan merupakan segala sesuatu dari pihak ketiga berupa kas dan setara kas untuk menambah kekayaan melalui kinerja keuangan yang meningkat.
Pengakuan Aset Pajak Tangguhan dan Liabilitas Pajak Tangguhan
Pengakuan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berakibat pada informasi keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Perbedaan temporer kena pajak terdiri dari aktivitas kombinasi bisnis, aset tercatat pada nilai wajar, goodwill bahkan pengakuan awal aset ketika pendirian bisnis antar sekutu.
Pengakuan aset pajak tangguhan terjadi ketika entitas mengalami kerugian yang dikompensasikan periode selanjutnya untuk menilai manfaat dari aktivitas perusahaannya. Investasi pada entitas anak, cabang dan pusat berkaitan dengan hak kontrol yang didapatkan dengan menyerahkan sejumlah aktiva.
Pengakuan liabilitas pajak tangguhan dapat diukur berdasarkan jumlah yang diharapkan dapat dibayarkannya kepada dirjen pajak. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode terjadinya transaksi sebelum diagendakan pelaporan informasi keuangan setiap tahunnya.
Baca Juga: Cara Menghitung Nilai Buku Aktiva Tetap
Contoh Soal Pajak Tangguhan dan Perhitungannya
Contoh soal pajak tangguhan dan perhitungannya perlu menyesuaikan tarif perpajakan yang berlaku di perusahaan. Penyebab utama terjadinya pajak kini dan pajak tangguhan adalah entitas tidak menerapkan kebijakan akuntansi yang disesuaikan pernyataan standar akuntansi keuangan dan ketentuan umum perpajakan.
Contoh soal aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan mengakibatkan entitas mengalami kecenderungan pelaporan keuangan secara persuasif. Akun pajak final yang sudah dibayarkan harus dipisah dengan akun pajak final yang belum dibayar untuk memudahkan pelaporan keuangannya.
Contoh soal liabilitas pajak tangguhan terjadi ketika PT Kakraffi membeli kendaraan senilai Rp 12.000.000. PT Kakraffi menyepakati tidak adanya nilai residu diakhir periode akuntansi selama 3 tahun. Tentukan nilai beban pajak tangguhan ketika aktiva tetap dibeli diakui kategori pertama di perpajakan?
Baca Juga: Contoh Soal Sistem Persediaan Periodik dan Perpetual
Cara Menghitung Aset Pajak Tangguhan dan Rumusnya
Cara menghitung aset pajak tangguhan dan rumusnya bertujuan agar entitas terhindar dari denda pajak yang seharusnya dibayarkan. Spt tahunan badan usaha harus dilaporan paling lambat bulan ke empat dari tahun fiskal perusahaan. Entitas berkewajiban membayarkan pajak ketika mendapatkan keuntungan.
Cara menghitung aset dan kewajiban pajak tangguhan memang dapat disesuaikan dengan agregat pajak kini dan pajak tangguhannya. Pengertian pajak kini adalah pajak yang dibayarkan perusahaan selama satu periode sebagai aktivitas pelaksanaan kewajiban informasi keuangan satu periode akuntansi.
Pajak kini dan pajak tangguhan menjadi kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan dan menjadi fasilitas tatkala membayarkan pajak terlebih dahulu. Restitusi pajak pertambahan nilai diperlukan oleh perusahaan sebagai upaya mendistribusikan informasi keuangan selama satu periode akuntansinya.
Nilai Nominal | Rp 12.000.000 | |||
Lama penyusutan akuntansi | 3 | |||
lama penyusutan fiskal | 4 | |||
Keterangan | tahun 1 | tahun 2 | tahun 3 | tahun 4 |
Penyusutan berdasarkan akuntansi | Rp 4.000.000 | Rp 4.000.000 | Rp 4.000.000 | |
Penyusutan berdasarkan fiskal | Rp 3.000.000 | Rp 3.000.000 | Rp 3.000.000 | Rp 3.000.000 |
Pajak tangguhan | Rp 1.000.000 | Rp 1.000.000 | Rp 1.000.000 | -Rp 3.000.000 |
Baca Juga: Cara Menghitung Harga Jual Obligasi dan Jawabannya
Demikian contoh soal aset pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan sesuai materi akuntansi keuangan menengah. Setiap pertambahan penghasilan harus dilakukan pemotongan pph badan karena entitas telah mendapatkan tambahan kekayaan yang diatribusikan kepada para pemegang sahamnya.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Soal Aset Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan"
Posting Komentar