Contoh Soal Perhitungan Nisbah Bagi Hasil Tabungan Deposito Mudharabah
Contoh soal perhitungan nisbah bagi hasil tabungan deposito mudharabah dalam perbankan syariah merupakan bagian dari materi laba rugi akuntansi syariah. Setiap lembaga keuangan yang menjalankan prinsip syariah harus mengetahui syarat dan rukun berjalannya transaksi agar dapat dibuktikan keabsahannya.
Cara menghitung saldo rata-rata harian tabungan dan deposito beserta bagi hasil diperlukan agar keseimbangan neraca saldo dapat terjaga. Siapa yang menanggung kerugian dalam akad mudharabah adalah pemilik dana. Pengelola dana bertanggungjawab memastikan kegiatan yang dibiayai membawa dampak baik.
Metode perhitungan bagi hasil bergantung pada mekanisme pembayaran tagihan perusahaan. Akuntansi syariah di indonesia perlu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan transaksi. Akad dan transaksi dalam bisnis syariah harus disertai pertanggungjawaban dana di laporan posisi keuangannya.
Apa itu Nisbah? Perbedaan Nisbah dan Sistem Bunga
Apa itu nisbah? Pengertian nisbah dalam akuntansi syariah adalah perjanjian pemberian keuntungan dan pertanggungjawab kerugian yang dialami oleh pengelola dana sesuai kegiatan bisnis. Lembaga keuangan perlu memastikan adanya konsekuensi dari nilai pertanggungjawaban yang dikelola untuk mengaplikasikan data laporan keuangan.
Contoh soal perhitungan pembiayaan mudharabah harus diselenggarakan setelah perusahaan mengaplikasikan data laporan keuangan. Apakah bank syariah ikut menanggung kerugian dalam skema bagi hasil ditentukan pada saat perjanjian kerjasama pemakaian dana nasabah oleh manajer keuangan pada transaksi reksa dana.
Contoh soal perhitungan nisbah bagi hasil tabungan deposito mudharabah perlu dicantumkan pada catatan atas laporan posisi keuangan. Apa itu nisbah? nisbah adalah bagi hasil yang didistribusikan oleh lembaga keuangan syariah berdasarkan prinsip profit sharing atau revenue sharing sesuai perjanjiannya.
Baca Juga: Contoh Soal Pertanyaan Interview Teller dan Customer Service Bank Syariah Indonesia
Mengapa Sistem Bagi Hasil Lebih Adil Dibandingkan Sistem Bunga
Mengapa sistem bagi hasil lebih adil dibandingkan sistem bunga terletak pada pemakaian prinsip nilai waktu dan uang. Dalam mudharabah jika terjadi kecurangan siapakah yang bertanggung jawab atas kerugian adalah pengelola dana. Kerugian harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai resiko berbisnisnya.
Perbedaan nisbah dan sistem bunga terletak pada penerapan prinsip nilai waktu dari uang atau time value of money. Dalam akuntansi konvensional, Setiap kas yang tidak dipergunakan akan mengalami penyusutan setiap periodenya. Hal ini diakibatkan adanya pelaksanaan kegiatan inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Contoh soal perhitungan nisbah bagi hasil tabungan deposito mudharabah terjadi ketika Bank Syariah Kakraffi melaporkan informasi keuangan sebagai berikut
- Nilai tabungan seluruh nasabah sebesar Rp 400.000.000
- Nilai deposito mudharabah seluruh nasabah sebesar Rp 350.000.000
- Laba operasional bank syariah kakraffi sebesar Rp 80.000.000
- Ibu Rifda memiliki tabungan senilai Rp 10.000.000
- Pembiayaan yang diberikan Rp 500.000.000
Bagaimana cara menghitung bagi hasil tabungan dan deposito mudharabah dalam akuntansi syariah tersebut?
Baca Juga: Contoh Soal Akuntansi Sewa Guna Usaha dan Jawabannya
Cara Menghitung Nisbah Bagi Hasil Tabungan dan Deposito Mudharabah
Cara menghitung nisbah bagi hasil tabungan dan deposito mudharabah perlu menghindari praktik riba. Riba adalah kegiatan mencari keuntungan dengan memberikan pinjaman kepada seseorang dimana diwajibkan memberikan kelebihan atas pinjaman tersebut sewaktu diselenggarakannya pembayaran cicilan.
Contoh soal perhitungan nisbah bagi hasil tabungan deposito mudharabah perlu menghindari konsekuensi dari penentuan target produksinya. Dalam mudharabah jika terjadi kecurangan siapakah yang bertanggung jawab atas kerugian adalah pengelola dana sesuai nilai pertanggungjawaban berbisnis.
Cara menghitung nisbah bagi hasil tabungan dan deposito mudharabah ditentukan berdasarkan kesepakatan pada awal transaksi. Jika pemilik tabungan mudharabah meninggal dunia, maka ahli waris berhak meneruskan transaksi tersebut. Setiap perusahaan harus memakai program komputer akuntansi untuk memudahkan pencatatan berbisnis.
Nama Pelanggan | Bagi Hasil |
Tabungan Mudharabah | Rp 64.000.000 |
Deposito Mudharabah | Rp 56.000.000 |
Ibu Rifda | Rp 1.600.000 |
Baca Juga: Apa itu Riba di Bank Konvensional
Demikian contoh soal perhitungan nisbah bagi hasil tabungan deposito mudharabah dalam perbankan syariah. Akuntansi syariah membahas perihal rukun dan syarat agar transaksi dapat dijalankan menyesuaikan kebijakan keuangan yang diaplikasikan berdasarkan prosedur keseimbangan berbisnisnya.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Soal Perhitungan Nisbah Bagi Hasil Tabungan Deposito Mudharabah"
Posting Komentar